12 Mei 2008

Acungan Jempol buat PSP Padang

(Sebuah Ucapan Selamat untuk Pengurus PSP Periode 2004-2008)

Oleh : YULINUR SADAR

Dilihat kelas kompetisi yang bakal diikutinya tahun depan, PSP Padang memang baru akan melangkah ke Divisi I PSSI. Tapi jika dirunut bahwa apa yang dilakukan pengurus baru PSP Padang periode 2004-2008 itu hanya merupakan hasil dalam masa satu tahun dua bulan setelah sebelumnya berada di divisi III (dulu namanya divisi II – Pen), hal itu jelas merupakan prestasi yang luar biasa.

Catat pula bahwa selama berlangsungnya kompetisi Divisi II Nasional tersebut, tim PSP Padang hanya sekali mengalami kekalahan, yakni pada Babak Delapan Besar Grup C di Kudus setelah ‘dikalahkan’ tuan rumah Persiku 4-0. Sebelumnya di Babak Penyisihan Wilayah I, PSP bahkan sempat mencatat prestasi sempurna yakni menang di lima pertandingan yang berlangsung di Padang Sidempuan dengan mengalahkan Persijam Jambi 4-1, PS. Bengkulu 2-0, PS. Medan Jaya 2-1, Persikomet Metro Lampung 8-1 serta tuan rumah PSKPS Padang Sidempuan 1-0.

Tak hanya itu, sejumlah prestasi lain, juga dalam masa setahun dua bulan itu juga berhasil dicatat kepengurusan PSP yang dipimpin Drs. H.Yusman Kasim, yang Wakil Walikota Padang. Satu yang paling berdampak positif bagi hidupnya dunia sepakbola di kota Padang adalah diputarnya kembali kompetisi antar klub di lingkungan PSP Padang. Soalnya kompetisi yang diikuti 40 klub – terdiri dari 12 divisi utama, 14 divisi I dan 14 divisi II – itu dilakukan setelah hampir sebelas tahun PSP tidak pernah lagi memutar roda kompetisi antar klubnya.

Adakah prestasi demi prestasi itu membuat pengurus PSP merasa sombong dan lupa diri? “Ndaklah. Saya rasanya itu bukanlah sesuatu yang berlebihan. Kita masih merangkak dan belum jalan secara sempurna,” ujar Yusman Kasim merendah.

Menurut Yusman, semua yang dilakukan pengurus PSP yang dipimpinnya hanya merupakan kewajiban dan tanggung-jawab sebagai orang yang dipercaya oleh masyarakat pencinta sepakbola di Kota Tercinta ini. Karena itu menurutnya tak ada yang harus disombongkan dengan berbagai prestasi yang ditorehkan pengurus PSP periode 2004-2008 itu.

Yusman Kasim seperti juga Sekretaris Umum PSP N. Nofi Sastera boleh saja merendah. Namun dari catatan prestasi yang ada (lihat tabel), apa yang dilakukan pengurus PSP periode sekarang sempat mendapat acungan jempol dari masyarakat pencinta sepakbola di kota Padang maupun di perantauan.

“Rasanya saya kembali bisa menghadap penonton sepakbola di daerah lain dengan kepala tegak setelah melihat prestasi PSP sekarang. Memang mereka belum di divisi utama. Tapi sebagai juara ketiga pada kompetisi divisi II nasional saya rasa itu sudah membanggakan. Terutama bagi kami para perantau, keberhasilan PSP di daerah perantauan kami ini jelas sangat membanggakan. Paling tidak teman-teman di kantor juga tidak bisa melecehkan Padang. Bagaimana pun PSP kan otomatis membawa nama Padang secara keseluruhan,” ujar Kapten.Pol. M. Rifki, anak Purus Kebun yang menjadi Kasat Lantas di Polres Kudus, usai tim PSP merebut gelar juara ketiga kompetisi divisi II nasional di kota kretek itu.

“Saya melihat sepakbola di kota Padang kembali bergairah saat ini. Selain bisa berprestasi di tingkat nasional, diputarnya kembali kompetisi antar klub PSP jelas merupakan prestasi yang sangat bagus. Soalnya memang inilah sebenarnya yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh pencinta sepakbola di Padang ini. Sebab dengan diputarnya kompetisi terasa sekali sepakbola kota Padang bergairah kembali. Jujur saja, saya salut dengan kepengurusan PSP sekarang ini,” ujar M. Ridwan, seorang pencinta bola yang ditemui di lapangan PJKA Simpang Haru, saat berlangsungnya salah satu pertandingan dalam kompetisi divisi I PSP Sabtu pekan lalu.

Pertahankan Konsistensinya

Namun di balik pujian yang datang pada pengurus PSP Padang juga terdapat harapan. Yang paling utama tentu saja agar pengurus PSP bisa mempertahankan konsistensinya pembinaan dan pencapaian prestasi sepakbola di kota Padang. “Sebab jangan hanya mentang-mentang masih hangat sebagai pengurus baru. Setelah berjalan dua tiga tahun, pengurus menjadi lalai dan lupa dengan tanggung-jawabnya sebagai pembina dan pencapai prestasi sepakbola di kota ini,” tambah Asrul, seorang pencinta PSP lainnya dari Belimbing.

Menjawab hal itu baik Ketua Umum PSP Yusman Kasim, Ketua Harian H. Syarifuddin, SH dan Sekum N. Nofi Sastera berjanji hal itu akan diusahakan semaksimal mungkin.

“Insya Allah kita akan konsisten dengan apa yang kita lakukan sekarang. Memang hal ini tidak gampang karena butuh dukungan dari banyak pihak termasuk Pemda kota dan Pemda provinsi maupun kalangan dunia usaha lainnya. Tapi jika kita bisa terus bersama-sama, saya yakin tak ada ada yang berat untuk kita kerjakan,” ujar Yusman.

Berat yang dimaksud Yusman Kasim tentu saja adalah soal dana. Sebab jika tidak didukung pendanaan yang kuat dan stabil, tentu saja langkah PSP akan kembali terseok-seok. Hal itu telah terbukti beberapa tahun sebelumnya, dimana PSP yang sempat lima tahun bercokol di divisi utama (1996-2001), tiba-tiba harus jatuh bahkan ke divisi III.

Untuk itu pula Yusman mengajak semua elemen yang berkompeten mulai dari pemerintah daerah, kalangan dunia usaha dan masyarakat pencinta sepakbola untuk bersama-sama mendukung langkah PSP Padang. Selain itu ia juga meminta kepada semua insan sepakbola di kota Padang untuk tetap bersama-sama satu hati dan satu tekad agar PSP terus berjaya di tahun-tahun mendatang.

“Jujur saja masih banyak kekurangan yang kami lakukan dalam pelaksanaan program kerja yang telah kita susun melalui pleno pengurus itu. Untuk itu silahkan memberi masukan, asal sifatnya konstruktif dan membangun. Bagaimana pun kami sadar bahwa hebat dan jayanya PSP bukanlah semata-mata karena hebatnya pengurus PSP, tapi justru oleh dukungan penuh dari seluruh komponen masyarakat di kota ini,” tegas Yusman. (Yulinur Sadar)

Tidak ada komentar: